Langit hati terbentang luas Â
Di sana, ada luka yang terukir jelas Â
Seperti bintang-bintang yang berkelip Â
Menggores kenangan yang tak pernah lenyap
Di setiap malam yang hening Â
Luka itu berdendang pilu Â
Menghantarkan rasa pedih yang tak berujung Â
Menghimpun air mata di sudut mata
Rindu yang terpendam lama Â
Menyulam luka dalam diam Â
Setiap desah nafas terasa berat Â
Seakan menanggung beban ribuan kata
Malam datang membawa bayang Â
Menghadirkan bayang-bayang yang meradang Â
Luka yang tak bisa hilang Â
Terukir abadi di langit hati
Di bawah bintang-bintang yang sendu Â
Aku menatap luka itu Â
Mengingat semua yang telah berlalu Â
Dan mencoba merajut harapan baru
Namun luka tetaplah luka Â
Meski waktu berlalu begitu lama Â
Terukir di langit hati selamanya Â
Menjadi bagian dari cerita hidup kita
Kita mungkin bisa melangkah lagi Â
Menyongsong pagi dengan senyum dan harapan Â
Tapi luka yang terukir di langit hati Â
Akan selalu menjadi saksi perjalanan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H