Di balik senyum yang kau tampakkan, Â
Ada luka yang tersembunyi dalam, Â
Tersirat dalam tatapan, Â
Namun tertutup oleh canda dan tawa yang ramah.
Senyuman itu adalah pelindung, Â
Menutupi rasa sakit yang menghujam, Â
Kau sembunyikan derita dan bingung, Â
Di balik wajah yang seolah tenang.
Hati yang terluka, tak terlihat, Â
Dalam canda tawa yang kau bagi, Â
Setiap senyum adalah kesedihan yang terikat, Â
Menjadi rahasia yang tak terungkap lagi.
Malam-malam sunyi adalah saksi, Â
Air mata yang jatuh tanpa suara, Â
Menghapus jejak-jejak hari, Â
Yang penuh dengan pura-pura bahagia.
Di balik senyuman yang kau beri, Â
Ada perjuangan yang tak terlihat, Â
Melawan rasa sakit yang menghuni, Â
Berusaha tetap kuat dan tegar di hadapan dunia.
Luka itu mengajarkan arti ketabahan, Â
Meski sakit, kau tetap tersenyum, Â
Menunjukkan kekuatan dalam kesendirian, Â
Di saat dunia tak memahami luka yang terbungkus rapi.
Namun di balik semua itu, ada harapan, Â
Bahwa suatu hari luka akan sembuh, Â
Bahwa senyuman tak lagi jadi penutup kesedihan, Â
Melainkan cerminan hati yang kembali utuh.