Di bawah langit malam yang hening, Â
Kutengadah menatap bintang-bintang, Â
Berkilau seperti mata yang jernih, Â
Menyimpan ribuan cerita yang terpendam.
"Bintang, mengapa kau begitu jauh?" Â
Tanyaku pada sinar yang redup, Â
"Kami hadir untuk mengingatkan, Â
Bahwa harapan selalu ada di ufuk."
Setiap kelip adalah bisikan, Â
Dari angkasa yang penuh misteri, Â
Mengajakku untuk merajut impian, Â
Dalam hening malam yang suci.
"Bintang, apa kau pernah lelah?" Â
Kubisikkan dalam doa yang sunyi, Â
"Kadang kami meredup sejenak, Â
Namun tak pernah hilang semangat dalam diri."
Mereka berkisah tentang waktu, Â
Tentang perjalanan dan keabadian, Â
Mengingatkanku pada cinta yang abadi, Â
Yang selalu bersinar dalam kegelapan.
"Bintang, bagaimana mengatasi duka?" Â
Kucari jawab dalam cahayanya, Â
"Duka adalah bagian dari cerita, Â
Yang membuat sinarmu semakin nyata."
Di bawah sinar yang gemerlap, Â
Kutemukan ketenangan dan damai, Â
Dalam percakapan dengan bintang, Â
Kulihat harapan yang tak pernah sirna.
"Bintang, terima kasih untuk cahayamu," Â Kusebut pelan dalam hati, Â
"Teruslah bersinar di langit malam, Â
Menjadi penuntun dalam hidup ini."
Dan malam itu, aku mengerti, Â
Bahwa dalam setiap kelipnya, Â
Ada cinta yang abadi, Â
Mengiringi langkahku selamanya.