Dalam sepi malam yang kelam, Â
Ada mimpi-mimpi yang terluka, Â
Patah oleh kenyataan yang kejam, Â
Terhempas dalam kesunyian jiwa.
Di antara serpihan asa yang rapuh, Â
Ku coba merangkai kembali harapan, Â
Meski angin terus meniup pilu, Â
Tak hentikan langkahku dalam penantian.
Setiap keping yang hancur, Â
Kutemukan makna tersembunyi, Â
Dalam luka, ada cahaya yang muncul, Â
Membawa sinar di hati yang sunyi.
Kupungut satu per satu mimpi, Â
Meski retak, tetap kucoba satukan, Â
Karena dalam jiwa yang tulus ini, Â
Ada kekuatan untuk terus bertahan.
Di tengah badai yang mengamuk, Â
Ku tatap langit dengan penuh keyakinan, Â
Bahwa esok mentari akan bangkit, Â
Menghangatkan mimpi yang kini berserakan.
Dengan sabar, kusulam kembali, Â
Mimpi-mimpi yang patah dan luka, Â
Hingga suatu hari, akan berseri, Â
Menghias langit, menjadi nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H