Di hamparan langit yang membiru tenang, Â Ada bisikan angin yang lembut menyayang. Â
Menyampaikan pesan dari hati terdalam, Â
Tentang ikhlas yang melampaui segala alam.
Seperti sungai mengalir tanpa henti, Â
Menyusuri liku tanpa berkeluh kesah, Â
Begitulah jiwa yang rela memberi, Â
Tanpa pamrih, tanpa tanda menyerah.
Tak pernah ia hitung pemberian yang hilang, Â
Tak pernah ia tuntut balasan di hari kelam. Â
Hatinya luas bagai samudera raya, Â
Menampung semua tanpa pernah merasa beban.
Di dalam ikhlas, ada cahaya terang, Â
Menyinari jalan meski langkah tertatih. Â
Tiada dendam, tiada penyesalan, Â
Hanya kedamaian yang tak pernah punah.
Seperti bunga mekar di musim semi, Â
Memberi warna meski tak berbekas. Â
Ia hidup di antara harapan dan mimpi, Â
Menjadi pelipur lara, memberi nafas.
Dalam ikhlas tanpa batas, Â
Ada kebebasan yang sejati. Â
Mengikhlaskan yang pergi, Â
Merangkul yang hadir dengan sepenuh hati.
Meski badai datang mengguncang jiwa, Â
Ia tetap kokoh bagai karang. Â
Karena dalam ikhlas, Â
Ada kekuatan yang tak terhingga.
Mari belajar dari alam yang ikhlas, Â
Yang memberi tanpa mengharap kembali. Â Karena di sanalah, di relung hati terdalam, Â
Kita temukan makna hidup yang sejati.
Di jalan sunyi penuh cahaya,
Kusematkan tekad dalam dada,
Melangkah pasti walau perih terasa,
Menuju ridho-Nya yang kekal selamanya.
Istiqomah di jalan-Mu, ya Rabbi,
Walau cobaan silih berganti,
Dalam sujud, kusampaikan janji,
Takkan berpaling, takkan berhenti.
Hati ini terpatri hanya pada-Mu,
Dalam gelap, kupegang erat petunjuk-Mu,
Seiring doa yang mengalun syahdu,
Kuikuti jejak para nabi-Mu.