Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air Mata Ibu

12 Juni 2024   10:44 Diperbarui: 12 Juni 2024   11:21 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di samudra hati, titik-titik bening,
Air mata ibu, menyirami bumi jiwa.
Luhur pengorbanan, dalam sepenuhnya,
Bersama senyum, meski sendu dalamnya.

Setiap jatuhnya, melahirkan doa,
Menyapu lara, menjelma menjadi cahaya.
Kehidupan terbentuk, dari titik-titik itu,
Air mata ibu, mengalir jadi taman bakti.

Meski tak terucap, dalam kata-kata,
Namun getaran jiwa, sungguh terasa.
Lembut dalam hening, kuat dalam duka,
Air mata ibu, nyanyian paling suci.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun