Di ufuk sana, awan mendung bergelayut,
Menyembunyikan matahari di balik tirai abu-abu.
Angin berbisik lembut, membawa rindu dan harap,
Dalam diamnya, hujan siap mengalir menari.
Langit menangis, air mata dari kejauhan,
Menyiram bumi yang haus akan sentuhan.
Namun di balik kelam, ada keindahan tersirat,
Seperti lukisan abstrak di atas kanvas langit.
Awan-awan mengambang, menggantungkan mimpi-mimpi,
Di antara cahaya dan bayang, merentangkan kisah-kisah jiwa.
Mendung bukanlah hentinya, tapi awal dari pelangi,
Menyemai harapan, dalam setiap titik-titik hujan yang jatuh.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!