Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setelah Badai Terbitlah Pelangi

7 Juni 2024   13:55 Diperbarui: 7 Juni 2024   14:12 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setelah badai terbitlah pelangi,
Dalam hening, gemuruh pergi,
Air mata langit berhenti mengalir,
Menghias cakrawala, warna-warna berzikir.

Di ufuk timur, cahaya terbit,
Menghapus jejak-jejak gelap yang sakit,
Rumput basah oleh sisa hujan,
Menghadirkan aroma harapan dalam keheningan.

Pelangi menyulam langit kelabu,
Dengan benang pelangi, asa baru,
Warna-warni harapan menggurat angkasa,
Menjanjikan esok yang lebih cerah terasa.

Langkah kaki di tanah yang lembut,
Mengiringi hati yang kini bangkit,
Menatap ke depan, jauh ke sana,
Di balik pelangi, masa depan penuh makna.

Badai hanyalah ujian sementara,
Seperti malam yang hilang oleh fajar,
Pelangi mengajarkan arti percaya,
Bahwa setiap luka akan sembuh dengan cahaya.

Di tiap warna yang menyatu di angkasa,
Ada cerita tentang kekuatan dan asa,
Bahwa setelah badai, terang menanti,
Pelangi adalah janji dari ilahi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun