Dalam senyap malam, kuingat senyum itu,
Berpendar lembut, terurai dalam ingatan.
Kini kau tiada, hanya bayang yang bisu,
Menghampiri hati yang tak pernah mampu hilang.
Kenangan merajut luka di setiap napas,
Menyulam rindu dalam setiap hembusan.
Bayangmu hadir, di antara embun pagi,
Menyapa lembut, namun tak tergapai lagi.
Langit tak lagi sama, semenjak kau pergi,
Hujan pun merintih, dalam derai yang hening.
Kicau burung pagi seolah kehilangan nada,
Mengiringi sepi yang kini jadi teman setia.
Ruang-ruang kosong, terisi bayangmu,
Menggemakan cerita yang tak lagi utuh.
Namun dalam kesendirian, kupegang erat kenangan,
Menyusuri waktu, meski tanpamu, di sini ku terkurung.
Hidup terus berputar, meski hatiku terhenti,
Pada waktu di mana kita tertawa bersama.
Meski kau telah pergi, kenanganmu abadi,
Dalam tiap detak jantung, kau hidup selamanya.