Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kehilangan: Menyulam Rindu

24 Mei 2024   13:42 Diperbarui: 24 Mei 2024   14:11 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam senyap malam, kuingat senyum itu,
Berpendar lembut, terurai dalam ingatan.
Kini kau tiada, hanya bayang yang bisu,
Menghampiri hati yang tak pernah mampu hilang.

Kenangan merajut luka di setiap napas,
Menyulam rindu dalam setiap hembusan.
Bayangmu hadir, di antara embun pagi,
Menyapa lembut, namun tak tergapai lagi.

Langit tak lagi sama, semenjak kau pergi,
Hujan pun merintih, dalam derai yang hening.
Kicau burung pagi seolah kehilangan nada,
Mengiringi sepi yang kini jadi teman setia.

Ruang-ruang kosong, terisi bayangmu,
Menggemakan cerita yang tak lagi utuh.
Namun dalam kesendirian, kupegang erat kenangan,
Menyusuri waktu, meski tanpamu, di sini ku terkurung.

Hidup terus berputar, meski hatiku terhenti,
Pada waktu di mana kita tertawa bersama.
Meski kau telah pergi, kenanganmu abadi,
Dalam tiap detak jantung, kau hidup selamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun