Di sela-sela hembusan angin,
Sehelai daun kering berjatuhan.
Menari-nari di pangkuan bumi,
Merintih dalam senandung sunyi.
Warnanya kuning, layu terkena waktu,
Menjadi saksi bisu akan masa lalu.
Riwayat hidupnya terukir lembut,
Di setiap keriput yang tersembunyi.
Dulu, ia hijau, penuh dengan harapan,
Namun kini, ia hanyalah kenangan.
Takdirnya mengajarkan tentang perubahan,
Bahwa segalanya datang untuk pergi.
Sehelai daun kering, puisi alam yang abadi,
Mengajak kita merenung akan kehidupan.
Di balik kemegahan dan keindahan,
Terukir pelajaran yang tak terlupakan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI