Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sehelai Daun Kering

12 April 2024   22:36 Diperbarui: 12 April 2024   22:38 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sela-sela hembusan angin,
Sehelai daun kering berjatuhan.
Menari-nari di pangkuan bumi,
Merintih dalam senandung sunyi.

Warnanya kuning, layu terkena waktu,
Menjadi saksi bisu akan masa lalu.
Riwayat hidupnya terukir lembut,
Di setiap keriput yang tersembunyi.

Dulu, ia hijau, penuh dengan harapan,
Namun kini, ia hanyalah kenangan.
Takdirnya mengajarkan tentang perubahan,
Bahwa segalanya datang untuk pergi.

Sehelai daun kering, puisi alam yang abadi,
Mengajak kita merenung akan kehidupan.
Di balik kemegahan dan keindahan,
Terukir pelajaran yang tak terlupakan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun