Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Napas Alam yang Menyentuh

10 April 2024   16:28 Diperbarui: 10 April 2024   16:35 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di alam yang sunyi, hening di malam,
Nafasnya tersirat dalam angin berbisik,
Memeluk bumi dalam belaian lembut,
Menyentuh hati yang gelap terbitkan cahaya.

Daun-daun menari, merasakan irama,
Dengarlah bisikan pohon, cerita masa lalu,
Air mengalir, mengisi kekosongan,
Mengalir dalam harmoni yang abadi.

Nafas alam, tiada henti mengalun,
Menyentuh jiwa yang tenggelam dalam kesunyian,
Memberi harapan, memeluk kepedihan,
Sebuah kisah yang tiada pernah terlupakan.

Di setiap embun pagi, di setiap angin malam,
Nafas alam hadir, membawa damai,
Di dalam keheningan, ia bicara tanpa kata,
Menyentuh jiwa, mengajak kita pulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun