Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terkunci dalam Kerinduan

8 April 2024   23:44 Diperbarui: 8 April 2024   23:47 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di malam yang sunyi, hatiku merindu,
Terpaku dalam kerinduan yang mendalam.
Biarlah kata-kata menjadi teman setia,
Mengungkapkan isi hati yang terkunci.

Bunga-bunga di taman berguguran,
Seperti air mata yang mengalir tiada henti.
Awan-awan berarak perlahan,
Seakan menyaksikan kerinduan yang menggelayuti.

Tiap detik, tiap hembusan angin,
Menyapa kerinduanku yang tak terpadam.
Pintu hati terkunci rapat,
Menyimpan segala rindu yang terpendam.

Oh, betapa aku terbelenggu,
Dalam kerinduan yang membelai jiwa.
Namun, dalam setiap belaian angin malam,
Kutemukan ketenangan dalam kesendirian ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun