Di pagi yang sepi, di meja yang sunyi,
Terhampar roti tawar, sejuk dan empuk,
Dihadapannya, secangkir kopi hangat menggugah rindu,
Menyambut mentari yang malu-malu muncul.
Biji kopi menggema, merayu dalam aroma,
Seperti kata-kata cinta yang tak terucap,
Di dalam roti, ada cerita masa lalu,
Rindu akan senyum diantara jalinan waktu.
Setiap tegukan, seperti pelukan hangat,
Memeluk rapat kesepian yang mengintai,
Roti tawar, seperti hati yang sederhana,
Menyambut dengan tulus, tanpa syarat.
Di antara suara gemericik pagi yang tenang,
Kopi dan roti, bersatu dalam keheningan,
Menyulam kisah tentang kehidupan yang sederhana,
Di meja kecil, di dunia yang luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H