Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kereta Api

30 Maret 2024   06:06 Diperbarui: 30 Maret 2024   06:41 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di rel berliku, kereta melaju,
Merentangkan sejarah, menyusuri waktu.
Melaju perlahan, menuju destinasi,
Di atas bumi, tanda perjalanan yang abadi.

Derasnya angin mengusap wajah,
Membawa rahasia di antara rel-rel besi.
Di dalam gerbong, cerita tersembunyi,
Mengalir seperti sungai, tak pernah pudar.

Pada setiap stasiun, cerita berbeda,
Wajah-wajah bertemu, perpisahan terjadi.
Namun, kereta tetap melaju,
Membawa harapan, cita-cita, dan impian.

Dalam gemuruh roda-roda yang berputar,
Mengalun melodinya ke angkasa.
Seperti puisi yang terukir di langit,
Kereta api, mengarungi waktu yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun