Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Hujan yang Merayu Bumi

27 Februari 2024   19:41 Diperbarui: 27 Februari 2024   19:46 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di langit biru, awan menari,
Hujan turun, pesona diamkan.
Embun peluk bumi, merayu lembut,
Sajak hujan, puisi tanah rindu.

Deras tetesan, nyanyian tiada henti,
Memainkan rintik, melodi tersembunyi.
Tanah basah menari dalam pelukan,
Hujan merayu bumi, asmara alam.

Di malam gelap, riuh diam hujan,
Bumi bersujud pada sentuhan lembut.
Sajak hujan, puisi alam yang merdu,
Merayu bumi, cinta yang tak terucap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun