Dalam senyap malam, rindu merajut luka,
Sejuta kenangan, pilu tak terduga.
Hatiku remuk, seperti pecahan kaca,
Puisi rindu ini, suara pilu yang bersahaja.
Bayanganmu menghiasi setiap sudut hati,
Seperti bayu malam yang lembut merayu.
Rindu yang terluka, seakan nyanyian senja,
Dalam sunyi malam, berbisik pilu merindu.
Di mata bintang, aku temukan cinta yang hilang,
Namun luka ini, terukir abadi di dalam jiwa.
Setiap kenangan, pedihnya menusuk kalbu,
Puisi ini mengalir, bagai sungai rindu yang terluka.
Harapanku seperti rembulan yang redup,
Menggantung di angkasa, tanpa jelas tujuan.
Rindu yang terluka, puisi ini melukiskan,
Sebuah perpisahan, di antara sepi dan rindu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!