Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Maaf

20 Februari 2024   01:11 Diperbarui: 20 Februari 2024   01:14 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di lorong hati yang gelap,
Dalam keheningan yang tak terduga,
Embun maaf merayap perlahan,
Menyentuh setiap luka yang tersimpan.

Dalam butir air mata yang jatuh,
Terukir cerita kelabu yang berlalu,
Namun hati ini ingin berserah,
Menyembuhkan diri dengan pelukan maaf.

Pertautan kata-kata, lembut seperti angin,
Mengusap kembali kenangan yang terluka,
Di antara rindu dan penyesalan,
Maaf membuka pintu untuk cinta tumbuh.

Biarlah cahaya keikhlasan bersinar,
Menerangi jalan damai yang baru,
Puisi maaf melukis senyum harapan,
Menyembuhkan, menyatukan, dan memaafkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun