Di lorong hati yang gelap,
Dalam keheningan yang tak terduga,
Embun maaf merayap perlahan,
Menyentuh setiap luka yang tersimpan.
Dalam butir air mata yang jatuh,
Terukir cerita kelabu yang berlalu,
Namun hati ini ingin berserah,
Menyembuhkan diri dengan pelukan maaf.
Pertautan kata-kata, lembut seperti angin,
Mengusap kembali kenangan yang terluka,
Di antara rindu dan penyesalan,
Maaf membuka pintu untuk cinta tumbuh.
Biarlah cahaya keikhlasan bersinar,
Menerangi jalan damai yang baru,
Puisi maaf melukis senyum harapan,
Menyembuhkan, menyatukan, dan memaafkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H