Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

99 Cahaya

19 Februari 2024   03:48 Diperbarui: 19 Februari 2024   04:32 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di langit biru, gemintang bersinar,
99 cahaya, menyinari malam yang gelap.
Misteri alam, rahasia semesta,
Setiap cahaya, sebuah kisah yang tersimpan.

Bintang-bintang berdansa, tari kosmik yang indah,
Seperti puisi tak terucap, di angkasa yang luas.
99 cahaya, seperti kata-kata yang terpilih,
Menyusuri waktu, menembus keabadian.

Cahaya pertama, lahir dari awal,
Menyaksikan kejadian, sejak zaman dahulu.
Cahaya ke-99, berlayar di ufuk akhir,
Mengantar perpisahan, di kisah yang penuh arti.

Dalam gelapnya malam, cahaya tetap bersinar,
Sebagai penanda, bahwa tiap langkah memiliki makna.
99 cahaya, sebuah perjalanan panjang,
Menuju keabadian, di alam semesta yang terbentang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun