Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menakar Malam

5 Februari 2024   21:58 Diperbarui: 5 Februari 2024   22:03 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cahaya ilahi
Cahaya Ilahi, pancaran yang abadi,
Menerangi gelap hati yang terdalam.
Dalam redupnya malam, kau bersinar,
Menuntun langkah yang ragu dan terombang-ambing.

Di dalam jiwa yang sunyi, kau hadir,
Menyinari setiap sudut kegelapan.
Bagaikan mentari yang tak pernah redup,
Kasih dan rahmatmu menyelimuti dunia.

Cahaya Ilahi, kilauan kebijaksanaan,
Mengungkap misteri kehidupan dan kebenaran.
Di dalam nuranimu, terbuka pintu ke surga Menuntun manusia menuju kebahagiaan abadi.

Ketika hati terasa berat dan gelap,
Cahaya Ilahi datang sebagai harapan.
Dalam doa dan pengabdian, kita menemukan,Kedekatan dengan-Mu, sumber segala cinta.


Oh Cahaya Ilahi, sinar yang tak terpadamkan, Bimbinglah langkah kami di jalan kebenaran.
Dalam ketulusan dan kesucian hati,
Semoga kita selalu bersinar dalam rahmat-Mu.


Cahaya Ilahi, pelita kehidupan,
Terangi dunia dengan kasih dan perdamaian.
Dalam setiap detik, biarlah kehadiran-Mu,Menjadi penerang bagi setiap langkah perjalanan kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun