Hati yang hancur
Dalam keheningan malam yang sunyi,
Hati ini remuk, hancur berderai.
Seperti kaca yang pecah, tajam dan pedih,
Rasa sakit mengalir dalam setiap detik.
Buih-buih lara membanjiri jiwa,
Seakan ombak derita tak berhenti menghantui.
Hati yang dulu utuh, kini terpecah,
Menjadi serpihan-serpihan, tak terkumpul lagi.
Cinta yang tumbuh subur, kini layu dan gugur,
Bunga-bunga indah berubah menjadi duri tajam.
Setiap kenangan menusuk seperti belati,
Meninggalkan luka yang sulit untuk sembuh.
Percikan air mata menjadi sahabat setia,
Mengalir dalam gelap, menyaksikan kehancuran.
Hati yang dulu penuh warna, kini hitam putih,
Seakan-akan lukisan indah menjadi coretan tak berarti.
Namun, di balik reruntuhan ini,
Ada kekuatan yang muncul dari kelemahan.
Seperti fnix yang bangkit dari abu,
Hati yang hancur dapat pulih dan bersinar kembali.
Biarlah waktu menjadi penawar luka,
Mengubur duka dan membawa harapan.
Hati yang hancur akan menemukan jalan,
Menuju kebahagiaan yang baru, yang tak terduga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI