Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Teras

31 Januari 2024   01:15 Diperbarui: 31 Januari 2024   01:51 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi teras
Teras yang kokoh menjulang tinggi,
Menyambut matahari di ufuk timur.
Pandanganmu terbentang luas,
Menyapu horizon dalam pelukan senja.

Dengan akar yang mencengkam erat,
Kau tegak berdiri menghadapi badai.
Tiap cabangmu menggeliat indah,
Seperti tarian dedaunan dalam angin.

Di malam gelap, cahaya bintang
Menari-nari di ranting-rantingmu.
Teras, kau saksi bisu alam,
Puisi yang terukir dalam rindu.

Pelukanmu hangat seperti matahari,
Menyapa dunia dengan kelembutan.
Hijau daunmu adalah kehidupan,
Dalam rimbunmu, damai bermuara.

Teras yang teguh, mengajarkan ketenangan,
Menjadi tumpuan dalam kegelisahan.
Rahasia alam tersembunyi dalammu,
Seperti puisi yang merayu hati.

Dalam keheningan, kita merenung,
Bersama teras yang abadi.
Puisi teras, menyiratkan keabadian,
Dalam setiap detik yang bergulir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun