Puisi teras
Teras yang kokoh menjulang tinggi,
Menyambut matahari di ufuk timur.
Pandanganmu terbentang luas,
Menyapu horizon dalam pelukan senja.
Dengan akar yang mencengkam erat,
Kau tegak berdiri menghadapi badai.
Tiap cabangmu menggeliat indah,
Seperti tarian dedaunan dalam angin.
Di malam gelap, cahaya bintang
Menari-nari di ranting-rantingmu.
Teras, kau saksi bisu alam,
Puisi yang terukir dalam rindu.
Pelukanmu hangat seperti matahari,
Menyapa dunia dengan kelembutan.
Hijau daunmu adalah kehidupan,
Dalam rimbunmu, damai bermuara.
Teras yang teguh, mengajarkan ketenangan,
Menjadi tumpuan dalam kegelisahan.
Rahasia alam tersembunyi dalammu,
Seperti puisi yang merayu hati.
Dalam keheningan, kita merenung,
Bersama teras yang abadi.
Puisi teras, menyiratkan keabadian,
Dalam setiap detik yang bergulir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H