Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Daun yang Berguguran

21 Januari 2024   19:54 Diperbarui: 21 Januari 2024   19:55 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Daun yang berguguran
Di bawah sinar senja yang memudar,
Daun-daun berdansa dalam keheningan,
Merayakan perpisahan dengan dedaunan,
Mereka turun perlahan, lembut berguguran.

Warna-warna kemerahan memeluk kehampaan,
Seolah cinta yang perlahan memudar,
Tiap helai daun, kisahnya tersirat,
Dalam sepi, mereka bersatu dengan tanah.

Angin malu-malu menyapu pelan,
Memainkan tarian daun yang berguguran,
Melodi sepi terdengar dalam sunyi,
Sebuah perpisahan yang damai dan indah.

Di setiap lekuk dan urat daun yang gugur,
Terukir cerita perjalanan waktu,
Kepergian mereka bukanlah akhir,
Melainkan awal bagi kehidupan baru.

Dalam gemuruh musim gugur yang sepi,
Keberanian tersembunyi di setiap helaian,
Daun-daun berguguran, namun tak luntur,
Keabadian tercipta dalam perjalanan akhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun