Di bawah cahaya rembulan yang gemilang,
Sebuah dress muncul, anggun membelai angin malam.
Berlipat-lipat kainnya, seperti sayap merpati,
Menghipnotis hati yang lemah, mengajaknya terbang bebas.
Warnanya seperti lukisan matahari terbenam,
Merah jambu yang menggoda, seakan menyapa asmara.
Embun malam merayap di setiap jahitan,
Menyegarkan dress itu, seolah membangkitkan kehidupan.
Dress itu tak hanya kain yang melingkupi tubuh,
Namun sebuah karya seni, simfoni indah kecantikan.
Di dalamnya tersimpan cerita, mimpi, dan harapan,
Sebuah puisi yang terpatri dalam benang-benangnya.
Dress itu bukan sekadar penutup tubuh,
Melainkan manifestasi keanggunan dan keindahan.
Menari dengan gemulai, memancarkan pesona,
Sebuah masterpiece dari keterampilan tangan manusia.
Saat matahari menyapa, dress itu bersinar,
Seakan menggambarkan keajaiban fajar yang baru.
Mengajak kita memandang dunia dengan mata baru,
Sebuah dress, puisi yang abadi, takkan pernah pudar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H