Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mesin Waktu

10 Januari 2024   16:04 Diperbarui: 10 Januari 2024   16:12 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Di tepi malam yang sunyi dan hening,
Mesin waktu berdetak, diam dan tersembunyi.
Dengan roda dan gigi, ia bergerak tanpa henti,
Menembus waktu, masa lalu yang kini.

Ke zamannya Ratu Cleopatra di Mesir yang luas,
Di matahari terbenam, dia bersinar terang bagai rias.
Atau di Tiongkok kuno, di antara pagoda yang tinggi,
Suasana damai, dalam rahasia sejarah yang kini terpecah.

Namun hati ini berdebar, takut terlalu jauh,
Ke masa depan yang misterius, yang tak tergenggam oleh tangan.
Akankah kita melihat dunia yang cemerlang atau suram?
Di bawah langit yang sama, namun perubahan mengalir begitu deras.

Mesin waktu, wahai kau pembawa mimpi,
Bukakanlah pintu ke masa lalu yang penuh rahasia dan tanda tanya.
Namun di hati ini, kesempatan berlalu,
Karena setiap detik, sejarah baru kita ciptakan, tanpa kita sadari.

Maka, mesin waktu, tetaplah dalam mimpiku,
Kau adalah kisah yang akan selalu kuingat, dalam hening dan mimpi.
Tak perlu kau bawa aku jauh atau dekat,
Karena setiap detik yang kuhargai, adalah waktu yang kuhidupi dan kucintai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun