Di lorong waktu yang kelam,
Kisah lama terukir penuh duka,
Masa lalu membelit erat,
Pahitnya rasa tak terlupa.
Bayang-bayang silam mengejar,
Mimpi-mimpi indah terinjak duri,
Di mata air mata bercucuran,
Mengenang luka yang tak berujung.
Setiap detik, setiap hembusan nafas,
Membawa jejak luka yang tak sembuh,
Tapi dalam kepedihan itu,
Juga terselip pelajaran yang berharga.
Masa lalu yang pahit mengajarkan,
Arti dari kesabaran dan kekuatan,
Meski duka merajai setiap ruang,
Ia menjadi batu loncatan ke depan.
Hari ini mungkin terasa berat,
Namun masa lalu tak sepenuhnya sia-sia,
Sebab dari setiap luka dan pilu yang ada,
Kita belajar menjadi pribadi yang lebih bijaksana.
Maka, meski pahit dan berduri,
Masa lalu adalah bagian dari diri,
Bukan untuk disesali, namun dijadikan pelajaran,
Agar di hari esok, kita lebih tegar berdiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H