Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cakrawala

26 Desember 2023   23:20 Diperbarui: 26 Desember 2023   23:25 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di dalam pusaran cakrawala,
Angin topan melaju tanpa tawa.
Dinginnya hembusan menyapu langit,
Membawa kabar dari negeri terluput.

Ombak yang bergulung, marah dan deras,
Menyapu jejak masa, tak kenal kasih sayang.
Tapi dalam keganasannya yang terkutuk,
Mengajar kita tentang kekuatan yang tak terduga.

Rumah-rumah rata dengan tanah,
Hati yang hancur, impian yang sirna.
Namun di balik tragedi yang menyedihkan,
Kita temukan kekuatan hati yang mengagumkan.

Sebab setelah badai, mentari akan terbit,
Mengusap luka, memberi harapan kembali.
Angin topan, meski mengerikan dalam geraknya,
Mengajarkan kita tentang ketabahan dan harapan.

Sejuknya angin topan mungkin terasa,
Tapi di dalamnya ada kehidupan yang menari.
Kita belajar dari setiap pusaran dan hantaman,
Bahwa kehidupan selalu tentang proses dan pelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun