Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Misteri

20 Desember 2023   22:32 Diperbarui: 20 Desember 2023   22:41 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di lubuk hati yang sunyi,
Diam-diam bergema rindu.
Gelap, tapi penuh cahaya,
Hanya cinta yang terang benderang.

Air mata mengalir perlahan,
Mengukir kisah pilu.
Namun di lubuk hati yang dalam,
Harapan tumbuh subur.

Dalam sunyi yang memeluk,
Mendengar bisikan hati sendiri.
Sebuah perjalanan yang panjang,
Menuju kebahagiaan sejati.

Lubuk hati adalah dunia,
Tempat bertemunya dua jiwa.
Misteri yang mengalir dalam waktu,
Seperti sungai yang tak pernah kering.

Di sana, tercipta puisi-puisi,
Dari getaran jiwa yang tulus.
Cinta, rindu, dan kebahagiaan,
Menari-nari dalam harmoni abadi.

Lubuk hati, tempat yang suci,
Simpan segala kejujuran dan keikhlasan.
Di sanalah kehidupan sejati dimulai,
Dalam pemelukan kasih yang tak terukur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun