Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Musim Gugur

18 Desember 2023   17:59 Diperbarui: 18 Desember 2023   19:18 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Begitu tiba saat perpisahan,
Hati ini terasa hampa dan sendiri.
Kisah cinta yang pernah kita rasa,
Kini tinggal kenangan yang tak terlupakan.

Detik-detik terakhir pun tiba,
Seperti dedaunan yang jatuh di musim gugur.
Kita berdua berjalan di jalur yang berbeda,
Meski hati ini enggan melepasmu.

Senyumanmu yang dulu begitu hangat,
Kini hanya ada dalam ingatan.
Jalan yang kini kau pilih berbeda arah,
Seperti bintang yang menjauh di malam gelap.

Terkadang, cinta harus dilepaskan,
Meski menusuk hati bagai pedang tajam.
Namun, ku yakini ini keputusan yang terbaik,
Meski membawa luka, meski pahit rasanya.

Semoga waktu akan menyembuhkan,
Luka ini yang dalam hati terkubur.
Meski berpisah, ku doakan kebahagiaanmu,
Di jalur yang kau pilih, tanpa keraguan dan ragu.

Perpisahan adalah bagian dari perjalanan,
Meski berat, kita harus menerima.
Mungkin suatu hari nanti kita kan bertemu,
Di titik yang berbeda, dengan cerita yang baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun