Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jendela

16 Desember 2023   23:01 Diperbarui: 16 Desember 2023   23:11 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tepi jendela senja merayap,
Sejuta kenangan dalam lamunan,
Hari tua menyapa dengan lembut,
Seperti kisah-kisah yang telah usang.

Rambut putih berselir angin sepi,
Jejak waktu terukir di wajah,
Mata yang telah melihat dunia,
Merangkai cerita penuh makna.

Langkah tak lagi segesit dulu,
Namun hati penuh dengan pengalaman,
Setiap kerut di kulit bercerita,
Tentang perjalanan hidup yang panjang.

Pada hari tua, cinta pun tetap tumbuh,
Meski tubuh merasa semakin rapuh,
Keikhlasan menjadi teman setia,
Menyemai kebahagiaan di setiap senja.

Mungkin langit tak selalu biru,
Namun warna-warna pelangi tetap ada,
Hari tua adalah pelukan hangat,
Dari waktu yang tak pernah berhenti berlalu.

Dalam detik-detik terakhir nanti,
Semoga kita temukan kedamaian,
Hari tua adalah bagian dari perjalanan,
Menuju keabadian dalam kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun