Mohon tunggu...
siti fatima
siti fatima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiswi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Matahari

23 November 2023   18:03 Diperbarui: 23 November 2023   18:09 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di ufuk timur, sinar muncul membelah malam,
Matahari terbit, melukis warna di langit yang damai.
Mengusir kelam, menyapa bumi dengan lembutnya,
Sekuntum embun tersenyum pada dedaunan yang bergemar.

Pancaran hangatnya menyapu rasa sepi,
Menyapa dunia dengan pelukan cahaya yang menyenangkan.
Sinar emasnya menyinari setiap sudut kehidupan,
Sebuah tarian cahaya, persembahan alam yang agung.

Di langit biru, matahari melambaikan jingga senja,
Perlahan menggenggam harinya untuk beristirahat.
Menit demi menit, senyap merayap dalam gelap,
Namun janji kembalinya, terpatri di langit yang kelam.

Matahari, penguasa waktu dan penghapus dingin,
Dengan sinarnya, memberikan kehidupan pada dunia ini.
Biarlah puisi ini menjadi penghormatan,
Pada matahari, penyemangat kehidupan yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun