Mohon tunggu...
siti fatikah
siti fatikah Mohon Tunggu... Penulis - saya sendiri

saya Siti Fatikah Mahasiswi dari Universitas Negeri Semarang, Program Studi S1 Sastra Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tren Aplikasi Tiktok di Masa Pandemi

15 Desember 2021   14:18 Diperbarui: 15 Desember 2021   14:24 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Belakangan ini aplikasi TikTok menjadi sorotan dunia setelah beberapa negara memutuskan untuk menutup akses ke aplikasi video pendek tersebut. Langkah tersebut diambil terkait dengan alasan keamanan siber. Menanggapi hal inipemerintah Indonesia menyatakan tidak akan ikut melarang penggunaan aplikasi media sosial TikTok.


Meskipun dilarang di beberapa negara TikTok tetap memberikan pelayanan terbaik kepada penggunanya.Strategi yang dikeluarkan oleh TikTok di tahun ini, yaitumenambahkan fitur-fitur baru. Sepertifiturkeamanan demi kenyamanan para penggunannya.
Pada awal munculnya wabah covid-19,tepatnya pada April 2020.Pengguna Tiktok meningkat hingga mencapai 37 juta pengguna.
Melansir dari Internal Data, saat ini pengguna TikTok di Indonesia mencapai angka 92,2 juta pengguna, dihitung per Juli 2021 dan jumlah ini terus meningkat.


Hal ini berdampak hampirkesemua aspek kehidupan. Semuanya mengalami perubahan-perubahan yang semakin hari semakin meluas danmendebarkan seluruhdunia.


Melansir dari Bogordaily, pengguna aktif TikTok terbanyak adalah perempuan denganperbandingan penggunaandroidyanglebih banyak daripada pengguna IOS. Aplikasi TikTok memberikan daya tarik kepada anak muda maupun orang dewasa dan seakan-akan menjadi aplikasi yang wajib dimiliki siapapun.


Usia penggunapaling banyak ada pada rentan 18-34 tahun dan 36% pengguna merupakan pekerja penuh waktu. Alhasil aplikasi iniberada dipuncak sebagai aplikasi yang palingdiminati oleh masyarakat. Berdasarkan fakta-fakat tersebut lalu muncul sebuah pertanyaan. Mengapa masyarakat menyukai aplikasi TikTok?


Pertama
TikTok mudahdigunakan. Memiliki beragam fitur, seperti musik, editing video, voice over, sticker, duet, serta penggunaanya yang sederhana. Penggunaan yang mudah dan banyaknya fitur yang dihadirkan membuat siapapun akan tertarik dan nyaman menggunakan TikTok.


Kedua
TikTokbanyak menyimpan trendingyang membuat orang tertarik. Mulai dari lagu, dance cover,hingga berbagai jenis video yang masuk ke For You Page(FYP)yang mana video yang masuk FYPpasti akan viral dan ditonton oleh ribuan orang.Banyaknya pilihan konten membuat penggunaTikTok tidak akan merasa bosan. Secara terus-menerusmereka akanmencari konten yang paling disukai.
Ketiga

TikTok membukapeluang bagipelaku usaha. Pelaku usaha juga bisamenggunakan TikTok untuk berbagaihal. Pelaku usaha bisa membuat kontenTiktok untukmenjangkau calon pelangganyang lebih luas. Hal ini merupakan peluang yang bagus karena pengguna TikTok selalumeningkat. Oleh sebab itu, jangan sia-siakan kesempatan yang ada.
TikTok bukan hanya aplikasi yang berisi konten wanita muda menari dan menonjolkan bagian tubuhnya. Jika dimanfaatkan dengan baik, maka TikTok bisa berguna bagi banyak kalangan. Menjadi ladang usaha, media penyebaran informasi, media hiburan, bahkan media pendidikan.
Kita tidak bisa melakukan generalisasi terhadap konten yang ada di TikTok. Ucapan masyarakat tentang TikTok sebagai aplikasi pembodohan publik tidaklah benar. Karena sejatinya penggunalah yang menentukan apakah TikTok dapat menjadi aplikasi yang berguna atau tidak.
Apalagi di masa pandemi ini aplikasi video seperti TikTok sangat membantu masyarakat. Entah secara langsung maupun tidak langsung.
Tren video TikTok yang terangkum pada masa pandemi ini juga menunjukkan konsistensi dan semangat kreator dalam menciptakan konten,sehingga dapat memberikan ragam hiburan dan inspirasi pada komunitas TikTok secara keseluruhan. Agar selalu semangat untuk bangkit dalam masa seperti ini.
Beberapa konten kreator populer TikTok pada 2021 di antaranya akun @punyaibenk yang menjadi FYP favorit dengan konten video serial memeSquid Gamesserta kreator Sisca Kohl dengan taglineMari kita cobayang menampilkan konten eksperimen makanan.
Selain itu, lagu To the Boneyang dibawakan Pamungkas juga menjadi tren musik yang banyak digunakan para kreator TikTok di tahun ini.
Semangat dari para konten kreator menjadikan TikTok sebagai tempat untuk saling terhubung, menghibur, dan menginspirasi. Di tahun inikomunitas TikTok terus meningkat, mereka merealisasikan berbagai imajinasi dengan membuatberbagai konten baru.
Sejak tahun 2020pengguna aplikasi ini meningkatsebanyak85%dan setiap bulannya terdapat 800 juta video yang terunggah.Jika dibuatrata-rata, maka terdapat lebih dari 1 triliun views.
TikTok mendorong pertumbuhan kreator di platform-nya melalui duacara.
Pertama, pihaknya berkomitmen untuk terus berinovasi dan menyediakan fitur serta toolsagar pelayananyasemakin baik. Kedua, pihaknya mendorong perkembangan konten secara lokal yang disesuaikan berdasarkan tren yang diminati pasarIndonesia.
Tren TikTok di masa pandemi bukan sesuatu yang buruk. Jauh dari kata buruk.
Sebagai sebuah aplikasi yang digunakan banyak orang TikTok juga dapat memberikan manfaat bagi penggunanya. Khususnya di masa pandemi di mana mobilitas masyarakat terhambat karena kebijakan-kebijakan yang ada. TikTok dapat menjadi media hiburan, pengetahuan, bahkan bisnis. Berdasarkan semua fakta dan opini yang sudah disampaikan. Apa kalian masih beranggapan bahwa TikTok hanya memiliki dampak negatif?
Segera buang pemikiran itu jauh-jauh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun