Saat ini UMKM khususnya toko kelontong belum menerapkan pembukuan dan pencatatan untuk menentukan laba yang diperoleh. Melihat kondisi yang demikian mendorong salah satu peserta KKN Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta melakukan sosialisasi tentang pembukuan kepada toko kelontong.
Kegiatan ini diikuti oleh pemilik toko kelontong di dusun Jatisari, Sapen, Mojolaban, Sukoharjo. Sosialisasi ini disampaikan oleh salah satu peserta KKN UNISRI yaitu Siti Fathonah dari Fakultas Ekonomi yang tergabung dalam kelompok KKN 06 dengan dosen pembimbing lapangan (DPL) Djoko Kristanto, S.E,M.Si
Kegiatan sosisalisasi ini mencakup beberapa aspek dalam pembukuan seperti mencatat pendapatan dan penjualan barang yang ada di toko, membantu mempermudah mengetahui laba yang diperoleh, serta memberikan pemahaman agar pemilik toko melakukan pemisahan uang usaha dengan uang pribadi karena hal ini sangat penting untuk dilakukan.
Untuk mempermudah pembukuan saya memberikan buku kas kepada  pemilik toko kelontong serta mengajari bagaimana penggunaannya, karena dengan buku kas kegiatan pembukuan dapat mudah dilakukan.
Menurut simbah Kasiem salah satu peserta sosialisai, menjelaskan bahwa Sosialisasi ini dapat membantu pemilik toko kelontong memahami mengenai pembukuan, mempermudah mengetahui laba yang diperoleh, dan dapat melakukan kewajiban sebagai seorang pengusaha yang diwajibkan untuk membuat pembukuan.
DPL : Djoko Kristanto, S.E,M.Si
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H