Mohon tunggu...
Siti Fathima Aleyda Putri
Siti Fathima Aleyda Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Al-Azhar

Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Al-Azhar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Metode Pengeringan Foam Mat Drying untuk Bumbu dan Rempah yang dapat di lakukan di Rumah

20 Mei 2024   10:17 Diperbarui: 20 Mei 2024   15:49 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Proses pengeringan dengan metode foam mat drying (Suet Li et al., 2021).

Indonesia memiliki rempah yang sangat berlimpah. Rempah tersebut dijadikan sebagai bahan tambahan pada setiap masakan. Rempah memiliki kadar air yang tinggi sehingga diperlukan penanganan yang tepat untuk memperpanjang umur simpan rempah tersebut. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah dengan metode pengeringan. Metode pengeringan yang biasa dilakukan adalah dengan sinar matahari, oven, spray drying, drum drying, freeze drying dan lainnya. Namun metode pengeringan lainnya yang terbaru adalah foam mat drying.

Foam mat drying adalah metode pengeringan yang menggunakan bahan cair yang sebelumnya dibuihkan dengan foaming agent atau zat pembusa yang bertujuan untuk memperluas dan menurunkan tegangan permukaan, meningkatkan rongga, dan pengembangan bahan serta mempercepat penguapan air dan menjaga kualitas bahan. Foam mat drying menggunakan busa yang dikeringkan dengan pengeringan udara panas pada suhu 50 hingga 80 C. Apabila konsentrasi busa yang digunakan semakin tinggi maka dapat meningkatkan luas permukaan dan memuat struktur berpori bahan yang akan mempercepat pengeringan (Harfika et al., 2023).

Menurut (Kusumaningrum and Hartati, 2018), Metode ini menggunakan foaming agent atau zat pembusa seperti putih telur (albumin), polisorbat 80, soda kue, gliserin, maltodekstrin, tween 80, dan ovalet (digliserida). Putih telur (albumin) merupakan foaming agent yang paling baik, dengan harganya yang murah, dan mudah didapat.

Kelebihan dari metode ini adalah pengeringan menjadi lebih cepat, cocok untuk bahan yang tidak tahan panas, bahan dengan kandungan nutrisi yang mudah rusak, bahan yang sensitive dan mudah terhidrolisis, mudah diaplikasikan, tidak mahal, suhu yang digunakan lebih rendah daripada metode pengeringan konvensional dan membantu mengurangi hilangnya rasa dan komponen yang menguap serta dapat digunakan pada industry skala kecil atau rumah tangga. Namun sayangnya metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 5-7 jam (Kurniasari et al., 2019).

Gambar diatas merupakan proses pengeringan menggunakan metode foam mat drying. Semua bahan yang digunakan harus di haluskan dulu kemudian ditambahkan dengan foaming agent atau zat pembusa dan di aduk hingga rata. Setelah itu adonan diletakkan diatas tray oven dan diatur dengan suhu dan waktu yang sesuai dengan karakteristik dari bahan yang digunakan.

Dengan menggunakan bahan dan alat yang tersedia dirumah, pelaku usaha UMKM dapat menggunakan metode tersebut. Tidak hanya UMKM namun ibu rumah tangga juga dapat melakukannya untuk memperpanjang umur simpan dari rempah atau bumbu. Selain rempah dan bumbu, bahan lainnya juga dapat dilakukan dengan metode ini. Banyak penelitian yang telah melakukannya mulai dari susu, bumbu jahe, minuman serbuk instan, teh, buah, sayuran, spirulina, kaldu jamur, dan lainnya.

Referensi:

Harfika et al. (2023) 'Studi Pembuatan Bumbu Bubuk Palekko Instan Dengan Metode Foam Mat Drying', Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 9(2), pp. 203--212.

Kurniasari, F. et al. (2019) 'Fakultas Teknik-UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 7 APLIKASI METODE FOAM MAT DRYING PADA PEMBUATAN BUBUK JAHE (Zingiber officinale)', Inovasi Teknik Kimia, 4(1), pp. 7--10.

Kusumaningrum, M. and Hartati, I. (2018) 'Ampas seduhan teh Penggilingan Maltodekstrin Pencampuran Pengadukan Pengeringan pada Busa putih telur ( 15 %) Aquadest', jurnal Ilmu Cendekia Eksakta, 3(2), pp. 26--29.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun