Kec. Ambulu, 01 Agustus 2024 - Â PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana) \menggelar kegiatan verifikasi dan validasi data keluarga berisiko stunting di berbagai daerah. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengoptimalkan program penanggulangan stunting, yang menjadi salah satu prioritas nasional dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Stunting merupakan kondisi gizi buruk yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu, baik secara fisik maupun kognitif. Masalah ini tidak hanya berdampak pada kesehatan anak, tetapi juga berpengaruh terhadap potensi mereka di masa depan. Oleh karena itu, pemerintah berupaya menurunkan angka stunting melalui berbagai program intervensi gizi dan kesehatan.
Desa Sabrang, salah satu wilayah di kecamatan Ambulu juga ikut andil dalam kegiatan verifikasi dan validasi data keluarga stunting dan yang berisiko. "Keluarga dengan balita stunting di Desa Sabrang wasudah cukup menurun, Saat ini kita fokus untuk menyasar keluarga dengan balita berisiko stunting seperti balita kurang gizi atau keluarga dengan sanitasi buruk" Ujar Ibu Mila selaku Kader Posyandu Desa Sabrang. Meskipun data balita stunting di desa sabrang sudah menurun, validasi dan verifikasi data harus tetap dilakukan untuk mengetahui keluarga yang masih memiliki balita stunting atau yang berisiko stunting. Kegiatan ini penting untuk dilakukan demi tercapainya tujuan SDGS ke-3 yaitu Kesehatan yang baik dan Kesejahteraan.Â
Mahasiswa KKN Kolaborasi Posko 035 di Desa Sabrang ikut andil dalam proses pencatatan untuk memverifikasi dan memvalidasi data keluarga di Desa Sabrang. Verifikasi dan validasi data keluarga berisiko stunting dilakukan dengan tujuan untuk memastikan data yang dimiliki pemerintah akurat dan terkini. Data ini mencakup informasi mengenai status gizi, akses terhadap layanan kesehatan, kondisi ekonomi keluarga, serta faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi risiko stunting. Proses ini melibatkan berbagai instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan, Badan Pusat Statistik, dan organisasi masyarakat.
"Kegiatan verifikasi dan validasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa program-program intervensi yang kita jalankan tepat sasaran. Dengan data yang akurat, kita bisa mengalokasikan sumber daya dan intervensi dengan lebih efektif," ujar Ibu Siti Mudawamah, Ketua Petugas Lapangan Keluarga Berencana. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan data di tingkat lokal, sehingga dapat mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik di tingkat pusat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI