Mohon tunggu...
Siti dewinurmalasari
Siti dewinurmalasari Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa

Beauty

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengikhlaskan

24 September 2020   20:56 Diperbarui: 24 September 2020   20:58 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada yang lebih sakit dari merindukan seseorang yang sudah tidak ada, adalah merindukan seseorang yang jiwanya ada namun hatinya telah hilang dan sirna. Hati semakin memudar pada jiwa yang tak pernah sadar.

Ada yang lebih sulit dari meluapkan cemburu pada hubungan tanpa status, adalah melupakan kenangan bersama nya yang begitu rapi terbungkus. Jiwa serasa terkikis dengan harapan yang semakin menipis.

Ada yang lebih hampa dari kehilangan harapan dan cita-cita, Adalah mencintai dia yang sudah begitu nyaman dalam pelukan hangat kekasihnya. Akal semakin tumpul seirama hati yang semakin hancur.

Melupakan adalah jalan yang begitu pasti pada akhirnya, biarkan rindu membeku dalam satu wadah kehampaan, biarkan Cinta menghilang dalam suram nya kegelapan dan biarkan aku duduk dalam pojok kenangan.

Aku merindukannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun