Pola Asuh Yang Salah Rendahkan Kepercayaan Diri Pada Anak
By : Siti Chotijah,S.Pd
Sebagai Orang tua memang menginginkan putra putrinya menjadi anak yang sukses di segala bidang. Tetapi juga tidak sedikit orang tua mengeluh karena putra putrinya memiliki rasa kurang percaya diri alias PD . Apabila masalah tersebut dibiarkan maka akan muncul masalah yang akan dihadapi anak dalam berinteraksi di lingkungan sekitarnya baik di lingkungan keluarga, sekolah dan bahkan lingkungan masyarakat. Anak-anak yang pemalu cenderung membatasi pengalaman mereka , tidak mengambil resiko sosial yang diperlukan dan hasilnya mereka tidak akan memperoleh kepercayaan diri dalam berbagai situasi sosial.
Salah satu fenomena ini dapat jadi ilustrasi nyata dalam kehidupan yang berkembang saat ini adalah alasan orangtua sangat memanjakan anak. Sudah menjadi alasan klasik apabila orangtua kasihan dengan anak yang ditiggal sendirian di rumah hanya dengan pembantu. Maka semua fasilitaspun disediakan. Sementara itu ada orangtua tergoda memanjakan anak karena trauma akan kehidupan masa lalunya yang sulit dan pahit. Setelah mereka menjadi kaya alias memiliki "banyak harta" dia ingin anaknya senang dan hidup mewah, sehingga orangtua mencukupi segala fasilitas yang berlebihan dimana si anak belum saatnya memanfaatkan fasilitas tersebut. Akhirnya harga diri anakpun relatif rendah dan rasa percaya diri anak tidak murni muncul dari dalam diri mereka sendiri, tetapi tergantung pada fasilitas yang disediakan oleh orangtuanya atau alat yang mereka miliki dan bukan dari kemampuan, karakter dan nilai hidup yang sehat.
Akibat dimanjakan, daya stress anak pun tidak terbangun dengan baik. Tantangan dan kesulitan  menjadi barang mewah bagi anak yang dimanjakan ini. Dampak yang lebih buruk lagi dalam diri anak yaitu menginjak  masa remaja mereka tidak cakap dalam membedakan keinginan ( wants) dan kebutuhan ( need).
Sebagai orang tua yang baik kita harus menanamkan rasa percaya diri kepada anak. Jangan terlalu memanjakan dan jangan mendidik anak dengan kekerasan. Karena jika anak diajarkan dengan kekerasan maka anak itu akan tumbuh menjadi anak yang nakal dan keras kepala. Orangtua harus menyadari sepenuhnya bahwa si buah hati mereka akan menyerap setiap hal dan kejadian disekitarnya maka dari itu contoh terbaik adalah lingkungan keluarga dengan menumbuhkan rasa percaya diri pada si anak dan pemberian kasih sayang .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H