Partai Nasional Indonesia sebagai bentuk kesadaran Nasionalisme bagi Masyarakat Indonesia
Partai Nasional Indonesia merupakan salah satu organisasi pergerakan nasional yang berdiri di Bandung pada tanggal 4 juli 1927 yang dipimpin oleh beberapa tokoh-tokoh besar seperti Ir. Soekarno, Dr. Cipto Mangunkusumo, Ir. Anwari, Sartono SH, Budiarto SH, dan Dr. Samsi.Partai Nasional Indonesia telah berkontribusi sangat berarti dalam pembentukan kesadaran nasionalisme masyarakat Indonesia. Partai Nasional Indonesia berhasil menarik banyak simpati masyarakat dan menjadi salah satu partai massa terbesar yang pernah berdiri dalam catatan sejarah politik Indonesia.
Partai Nasional Indonesia tercipta karena hasil dari perkembangan kesadaran nasionalisme di kalangan pemuda dan mahasiswa pada saat itu. Lebih Tepatnya pada abad ke 20. Pada tahun 1926, Ir. Soekarno bersama dengan beberapa rekannya mendirikan Algemeene Studie Club (ASC), sebuah klub yang membahas mengenai masalah-masalah sosial, politik, dan budaya di Indonesia. Dari Klub ini kemudian berkembang menjadi Perserikatan Nasional Indonesia (PNI) pada tanggal 4 Juli 1927 di Bandung. Tujuan utama PNI adalah mencapai kemerdekaan Indonesia dari Belanda melalui perjuangan politik dan sosial. Partai Nasional Indonesia juga mengusung ideologi nasionalisme, demokrasi, dan sosialisme. Untuk membangkitkan jiwa semangat para pemuda Indonesia. Partai Nasional Indonesia juga menjadi inspirasi bagi berbagai gerakan nasionalisme di Indonesia, salah satunya yaitu Gerakan Wanita yang dipelopori oleh R.A. Kartini.
Kemudian pada tahun 1929,Partai Nasional Indonesia dianggap membahayakan Belanda karena menyebarkan ajaran-ajaran pergerakan kemerdekaan sehingga Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan perintah penangkapan. Perintah tersebut diberikan pada 24 Desember 1929 dan penangkapan baru dilakukan tanggal 29 Desember 1929 terhadap para tokoh PNI di Yogyakarta. Mereka adalah Soekarno, Gatot Mangkupraja, Soepriadinata, dan Maskun Sumadiredja. Kemudian tokoh-tokoh tersebut ditangkap dan kemudian dimasukkan ke dalam penjara Sukamiskin,yang berada di Bandung. Setelah itu Partai Nasional Indonesia dibawah pimpinan Soekarno ini secara resmi dibubarkan pada 11 November 1930.Setelah Indonesia merdeka pada tanggal 29 Januari 1946, Partai Nasional Indonesia ini resmi digunakan kembali dengan dibawah pimpinan S. Mangoensarkoro.
Munculnya kembali Partai Nasional Indonesia berhasil memperoleh banyak dukungan dari berbagai golongan masyarakat. Dukungan tersebut menjadikan Partai Nasional Indonesia menjadi partai besar dalam waktu cepat. Selama di bawah kepemimpinan Mangoensarkoro, Partai Nasional Indonesia ini juga berhasil menyelenggarakan setidaknya empat kali kongres nasional. Lalu pada tahun 1950 mengalami pemindahan kekuasaan dibawah pimpinan Sidik Djojosukarto (1950-1955).Lalu mengalami beberapa penolakan yang kemudian Partai Nasional Indonesia terpecah menjadi menjadi dua partai. Mereka yang menolak Sidik kemudian memisahkan diri dan membentuk Partai Nasional Indonesia Merdeka, yang kemudian berubah nama menjadi Partai Rakyat Nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H