Mohon tunggu...
siti chanifah
siti chanifah Mohon Tunggu... -

Siti Chanifah ilmu komunikasi fakultas ilmu sosial dan humaniora universitas islam negeri yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Lebih Dekat dengan Sosok Affandi

1 Januari 2016   20:21 Diperbarui: 1 Januari 2016   20:21 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mengingat saat duduk di bangku TK atau Taman kanak-kanak kita memulai pendidikan secara formal dengan metode belajar sambil bermain atau bermain sambil belajar, bernostalgia semasa masih kecil setiap hari masih di temani oleh orang tua kita, saat rasa takut masih menyelimuti di pikiran kita , takut bertemu dengan orang yang belum kita kenal atau malah takut dengan teman kita yang seumuran karena mungkin tingkah laku teman kita yang lain lebih aktif atau menunjukkan sikap kenakalan mereka.

Di saat TK kita masih di beri pendidikan melalui sebuah nyanyian yang mungkin tidak asing lagi kalau bukan Balonku Ada Lima nyanyian lagu ya g paling dasar dan melalui lagu itu kita mengenal sebuah warna dan yang pastinya kita di beri pengalaman untuk mempunyai sifat yang kreatif dan aktif melalui belajar gambar menggambar dengan pensil warna atau dengan krayon, dengan tangan-tangan mungil itu terlukiskan gambar yang begitu sederhana tetapi memiliki makna yang begitu mendalam.

Seperti ada sebuah gambar yang melukiskan ada kedua orang tua ada ayah bunda dan juga si anak yang bergandengan tangan, tangan kanan si kecil menggandeng tangan kiri sang ayah dan tangan kiri si kecil menggandeng tangan kanan bundanya dengan senyuman yang begitu indah kita melukiskan suasana tersebut dengan makna bahwa sang anak tidak bisa berjalan dengan tegak dan kuat tanpa ada bimbingan atau kasih sayang dari orang tua yang lengkap.

Dan kita pasti masih ingat saat di beri arahan gambar menggambar kita di contohkan gambar di sebuah papan yaitu ada sebuah gambar dua gunung, matahari, laut beserta perahu layar, ada sawah, rumah, saat kita menggambar kita mendapatkan stempel gambar bintang warna biru jika semakin banyak stempel bintang warna biru yang mewarnai buku gambar kita maka semakin kita semangat untuk selalu belajar gambar menggambar.

Saat sesama TK berlalu beranjaklah kita menginjak di bangku SD atau sekolah dasar, kegiatan belajar keterampilan menggambar kita mulai sadar menggambar itu tidak musti sesederhana itu saat di bangku TK dan kita semakin tahu bahwa menggambar itu sangatlah sulit kalau memang kita tidak ada bakat untuk menggambar atau melukis dan kita semakin tahu gambaran kita semakin bagus atau semakin buruk dilihat dari nilai puluhan dari guru keterampilan kita tersebut.

Beranjak saat menginjak di bangku SMP pelajaran keterampilan pun masih berlanjut atau sering di kenal dengan istilah seni dan budaya dan kegiatan menggambarpun masih tetap eksis dan pelajaran ini yang paling di tunggu-tunggu selain sifatnya yang lebih santai dan sebagai refresh otak jika pelajaran seperti matematika, fisika, kimia,dll.Saat semasa SMP berlalu kita beranjak ke SMA kita juga masih ada mata pelajaran seni dan budaya karena pendidikan berbasis budaya itu sifatnya yang selain menyenangkan dan unik dan pengalaman kita pribadi yang berbau estetik dan bentuk kegiatan begitu menyenangkan.

Dari pembahasan tentang gambar menggambar dari basis pendidikan formal dari yang mendasar TK sampai tingkat SMA dan kita pasti sedikit banyak mengenal tokoh seperti affandi yang terkenal dengan sebutan pelukis ekspresionisme atau abstrak, dan masih banyak lagi pellukis Indonesia yang begitu berbakat dan membawa nama harum bangsa kita dengan karyanya.

Berbicara nama affandi bagaimana kita mengenal dan tahu dimana karyannya sampai sekarang masih eksis yaitu Museum Affandi yang berada di samping jembatan Gajah Wong atau Jalan Laksda Adisucipto.Dan lebih tepat lagi untuk mahasiswa UIN SUKA Yogyakarta untuk berkinjung di Museum Affandi agar kita lebih tau sosoknya dan karyannya lebih nyata.                 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun