Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian ransangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, non formal, dan informal (Hasan, 2009: 56). Â
Pendidikan di taman kanak -- kanak bertujuan untuk membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial emosional, kemandirian, kognitif, bahasa, fisik motorik, dan seni untuk siap memasuki sekolah dasar. Masa Taman Kanak- Kanak merupakan masa emas dimana perkembangan fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional berkembang dengan sangat cepat. Untuk mencapai perkembangan anak tersebut dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.Â
Kegiatan pembelajaran di Taman Kanak- Kanak lebih di kenal sebagai kegiatan bermain. Bermain juga salah satu pendekatan pembelajaran di Taman Kanak -- Kanak. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar Taman Kanak- Kanak yaitu bermain sambil belajar, belajar seraya bermain. Metode bermain menurut Suyadi & Maulidya (dalam Zaini, 2015: 122), metode bermain merupakan bentuk pendidikan untuk anak usia dini yang menggunakan strategi atau bahan media yang menarik dan dapat diikuti anak secara menyenangkan.Â
Aman, 2013:86 menyebutkan bahwa Permainan plastisin adalah sebuah permainan yang dirancang khusus untuk meningkatkan kreatifitas dan mengembangkan kemampuan motorik halus anak. Namun pada kenyataan yang diamati dilapangan, guru belum mampu mengembangkan ide -- ide yang dapat mengembangkan aspek -- aspek perkembangan anak dalam kegiatan pembelajaran. Terutama pada aspek membaca mengenal huruf dimana cara guru mengenalkan huruf pada anak langsung menyebutkan bunyi huruf sambil menunjukkan huruf kemudian cenderung memberikan kegiatan berupa penugasan bentuk lembar kerja.Â
Sebagai seorang guru peneliti menyadari bahwa cara mengajar guru yang seperti ini mengakibatkan kemampuan anak mengenal huruf masih rendah, anak kurang bisa membedakan bentuk huruf sehingga sulit menanamkan konsep kata pada anak, metode dan alat atau media yang  digunakan guru kurang bervariasi sehingga anak merasa bosan. Untuk itu diperlukan adanya cara-cara baru yang lebih menarik dan efektif untuk digunakan dalam meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf salah satunya yaitu dengan mengajak anak bermain sambil belajar. Untuk itu penulis mengkaji persoalan tersebut diatas secara kritis dan analisis, melalui penelitian yang berjudul: Meningkatkan Kemampuan Anak Mengenal Huaruf Melalui Kegiatan Bermain Plastisin.Â
Dalam kegiatan ini anak dapat diajak mengenal huruf abjad dengan mengembangkan imajinasi, keberanian mengungkapkan ide atau pikiran dan perasaan dengan membuat visualisasi yang lebih nyata dalam memberikan gambaran tentang bentuk huruf sehinga anak dapat mengekspresikan pikiranya dalam bentuk karya (Siregar, 2019:56) Berdasarkan penelitian dari Anita Rosyana (2020:6) Kemampuan berbahasa dapat meningkatkan kemampuan membaca, membaca merupakan sarana utama bagi anak untuk mengasah rasa penasaran anak terhadap sesuatu.Â
Anak yang memiliki kemampuan membaca dengan baik, biasanya memiliki kemampuan yang baik pula dalam mengungkapkan pemikiran, perasaan serta tindakan interaktif dengan lingkungan sekitar (Rosyana, 2020:6). Kemampuan mengenal huruf merupakan kemampuan yang terlihat sederhana. Namun kemampuan ini harus dikuasai oleh anak usia dini karena pengenalan terhadap huruf termasuk modal awal memiliki keterampilan membaca.Â
Cara Penggunaan :
Guru menyiapkan kata-kata (baju, itik, ayam, nuri, ikan, sapi, bola, buku dan sebagainya)
Guru menyiapan media plastisin yang berwarna-warni
Guru menjelaskan dan memberikan contoh cara bermainnya
Anak- anak praktek langsung membentuk huruf dengan melihat kata yang sudah disediakan
Penulis : Siti Chamaria Mislan S.Pd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!