Menjadi seorang guru sangat menyenangkan karena seorang guru mempunyai tugas yang mulia. Bahkan sering disebut pahlawan tanpa jasa. Dalam menjalankan tugasnya, seorang guru dituntut untuk dapat memahami dan mendidik peserta didiknya dengan baik. Karena dengan memahami masing-masing karakteristik peserta didik guru dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Banyak juga seorang guru yang tidak memahami karakter peserta didik, akibatnya menyusahkan guru tersebut.
Menjadi seorang guru tidak semua menyenangkan tetapi ada dukanya. Jika guru tersebut mempunyai niat yang iklas untuk menularkan ilmu yang dimilikinya, maka ia akan banyak sukanya dari pada dukanya. Tugas seorang guru sebenarnya sangat berat, karena menjadi sorotan masyarakat. Bertindak salah sedikit maka akan mempunyai efek yang besar. Berhasil atau tidaknya peserta pendidik juga tergantung dari seorang pendidik. Menjadi seorang guru haruslah mempunyai pedoman dicontoh dan ditiru.
Duka seorang guru juga jika peserta didiknya tidak lulus dan tidak memenuhi standar kelulusan maka guru tersebut merasa sedih karena tidak biasa mendidiknya dengan baik. Walaupun tidak 100% kelulusan peserta didik ditentukan dari guru. Jika peserta didik tersebut lulus bahkan mencapai prestasi yang baik. Bukan saja peserta didik dan orang tua yang senang tetapi guru yang mendidiknyapun merasa senang dan bangga. Dan betapa senangnya hati seorang guru jika peserta didik yang sudah lulus (alumni) masih mengingat dan menegurnya, bahkan mengikut apa-apa saja yang disampaikan dulu ternyata berguna dan bermanfaat bagi kesuksesannya. Semakin berhasil (sukses) peserta didik dimasyarakat maka semakin senang hati seorang guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H