Sepertinya sudah hampir dua bulan berlalu pasca pemberlakuan WFH. Enggak sedikit dari kita pasti udah ngerasa bosen (sebenarnya saya se, berasa curhat). Apalagi sudah banyak ni teori-teori dan prediksi-prediksi yang bermunculan. Mulai dari teori moderat sampai pesimistik pandemi corona berakhir.Â
Tapi itu baru prediksi, yang sebenarnya kita enggak tau pasti. Namun, seiring berjalannya waktu. Sepertinya publik juga sudah mulai bosan dengan banyaknya berita tentang korona. TV bahas Korona. Koran bahas korona. Youtube bahas korona. Memang hitz bener ni korona. Tapi lama-lama kita jadi jenuh. Apalagi dampak dari korona pun juga mulai meluas, baik dari sektor ekonomi, sosial, bahkan budaya pun terdampak. Lalu apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi pandemi ini?
Sebagai warga Indonesia Raya, pastinya kita memiliki cara masing-masing dalam menghadapi situasi seperti ini. Nah, berikut saya rangkum tips trik dari beberapa pengamatan saya terkait dengan menyikapi pandemi ini ya, check it out :)
1. Menjadikan ketidakpastian menjadi kepastian
artinya kita harus beradaptasi dengan situasi yang ada/perubahan. Semakin cepat kita beradaptasi semakin mudah kita melalui ketidakpastian. Lakukan hal yang biasa kita lakukan namun dengan cara yang berbeda. Hasil sama namun proses berbeda. Disinilah cara cerdas kita, dengan semakin "kepepet", kreativitas kita akan semakin meningkat.Â
Salah satu contoh kecil adalah dalam dunia pendidikan. Menjadi tantangan tersendiri untuk menyampaikan materi tanpa harus bertemu secara fisik dengan hasill siswa paham terhadap materi. Prosesnya? Dapat melalui dengan memanfaatkan teknologi. Ingat. Kita beruntung berada di zaman milenial dengan kecanggihan teknologi. Jangan sampai teknologi sudah canggih, namun kita yang ketinggalan.
Contoh lain di dunia perpegawaian, memang tidak semua pekerjaan dapat dilakukan dengan WFH, namun bagi yang dapat dilakukan dengan WFH, usahakan patuhi aturan yang ada. Jangan sampai ni kita berkontribusi sebagai pelanggar aturan yang ada. Pasti gak mau kan? Lanjut, beberapa pekerjaan apalagi pegawai banyak yang mengalami kendala.Â
Namun banyak hal menyikapinya. Ada yang akhirnya mengalir saja. Artinya seharusnya Work di rumah, tapi terlalu terlena akhirnya malah melupakan work nya. Atau sebagai pegawai cerdas, tetap memikirkan dan mengusahakan target/hasil bagaimanapun caranya, walaupun di rumah tetap produktif supaya tidak menjadi beban untuk orang lain kalau berada dalam satu tim. Teman-teman yang lain sudah mengerjakan tugasnya, namun terkendala kita karena kita terlena di rumah. Gak mau kan? Tapi, bagaimana kalau orang lain yang terlena? Itu urusan lain.
2. Menyikapi hoax
Tidak dapat dipungkiri semakin canggiih teknologi, semakin tidak pasti mana yang benar mana yang salah. Dengan adanya covid 19 berita menjadi sangat cepat, bahkan melalui grup RT/RW sudah tersebar berita yang macam-macam. Semakin berita itu mengejutkan semakin cepat tersebar. Tidak ada yang salah dengan sistem/teknologi. Kitalah yang seharusnya mengedukasi diri kita sendiri untuk dapat membedakan mana berita nyata/riil mana berita yang tidak benar.
Sedikit cerita, di RT/RW saya, awal pandemi muncul tiba-tiba ada pesan berantai melalui WAG. Pesan tersebut kurang lebih berisi berita bahwa tetangga yang berjualan di komplek terkena covid dan ada surat dari ketua RT/RW menginstruksikan semua penjual diminta untuk tidak berjualan. Pesan itu sudah menyebar kemana-mana.Â