Terhitung sudah dua tahun pandemi Covid-19 di Indonesia belum juga berakhir. Hal tersebut berdampak pada perekonomian masyarakat yang semakin menurun. Kebijakan mengenai penerapan social distancing berakibat fatal pada terhambatnya laju ekonomi sehingga masyarakat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Selain itu, pandemi Covid-19 juga berdampak pada dunia pendidikan yaitu dengan diberhentikannya kuliah tatap muka secara tiba-tiba. Selama pandemi Covid-19, perkuliahan dialihkan dari yang semula tatap muka menjadi perkuliahan secara hybrid. Sistem perkuliahan hybrid adalah sistem perkuliahan dengan mengkombinasikan pembelajaran secara tatap muka dan pembelajaran jarak jauh.
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta atau yang biasa disebut dengan UNISA merupakah salah satu universitas di Yogyakarta yang melaksanakan pembelajaran secara hybrid. Pembelajaran secara hybrid ini mulai diterapkan pada awal semester genap Tahun Akademik 2021/2022. Perkuliahan hybrid menjadi suatu hal yang memang berat khususnya pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan seperti Kebidanan dan Keperawatan yang memerlukan banyak praktikum secara langsung sehingga perkuliahan sebagian besar harus dilaksanakan secara offline. Namun, dengan adanya pandemi Covid-19 ini UNISA menetapkan bahwa perkuliahan dilakukan secara hybrid. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan kebijakan pemerintah yang mengharuskan perkuliahan secara tatap muka diberhentikan sementara.
Saya adalah salah satu Mahasiswa UNISA Yogya dengan mengambil program studi akuntansi. Sudah dua tahun ini kuliah dilaksanakan secara hybrid. Di UNISA perkuliahan secara daring dilakukan dengan menggunakan platform LENSA UNISA, Zoom, dan juga Google Meet. Perkuliahan daring dilakukan dengan cara dosen memberikan materi melalui LENSA UNISA lalu menyediakan forum diskusi kepada mahasiswa untuk melakukan diskusi atau tanya jawab terkait materi yang diberikan sehingga untuk mahasiswa yang belum paham terkait materi yang diberikan bisa bertanya di forum tersebut.Â
Perkuliahan Via Zoom atau Google Meet biasanya digunakan saat mahasiswa melakukan presentasi. Sedangkan, untuk perkuliahan secara offline dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dalam seminggu yang dikhususkan pada praktikum. Walaupun tidak semua mata kuliah dilaksanakan secara offline, namun dengan adanya media daring juga sangat membantu jalannya perkuliahan sehingga materi yang diberikan oleh dosen juga bisa dipahami oleh mahasiswa.
Perkuliahan offline di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta selalu menerapkan protokol kesehatan. Mahasiswa yang akan masuk ke kampus akan di cek suhunya terlebih dahulu dan juga diwajibkan untuk memakai masker. Untuk jumlah mahasiswa yang melaksanakan perkuliahan offline setiap harinya juga dibatasi agar tetap menerapkan kebijakan social distancing dan juga untuk menghindari kerumunan. Di pertengahan tahun 2022 ini, perkuliahan di UNISA sudah berjalan seperti biasanya. Perkuliahan secara offline semakin banyak karena adanya informasi terbaru dari pemerintah bahwa hampir 100 persen perkuliahan akan dilakukan secara tatap muka. Walaupun terdapat kebijakan pemerintah bahwa sudah diperbolehkan untuk melepas masker di luar ruangan, UNISA Yogya masih tetap menerapkan protokol kesehatan seperti mengecek suhu saat memasuki kampus dan tetap memakai masker.
Setelah pandemi Covid-19 berakhir, UNISA Yogya diharapkan bisa melakukan perkuliahan tatap muka secara keseluruhan agar perkuliahan bisa dilakukan secara maksimal dan juga kegiatan praktikum berjalan sebagaimana mestinya. Namun juga harus tetap memanfaatkan fasilitas-fasilitas pembelajaran online yang memang sudah ada di UNISA seperti LENSA UNISA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H