Menurut kementerian pendidikan dan kebudayaan (2010:3) pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, baik pendidikan secara formal di sekolah maupun nonformal.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) dilaksanakan dengan tujuan yakni memberi stimulasi dan rangsangan bagi perkembangan potensi anak agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kritis, inovatif, mandiri, percaya diri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pembelajaran untuk anak usia dini harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak, baik usia maupun kebutuhan individual anak. Perkembangan anak mempunyai pola tertentu sesuai dengan garis waktu.Â
Perkembangan setiap anak berbeda-beda antara anak yang satu dengan lainnya. Ada yang cepat menerima pembelajaran dan ada yang lambat menerima pembelajaran.Â
Oleh karena itu pembelajaran anak usia dini harus disesuaikan baik lingkup maupun tingkat kesulitan dan dikelompokan dengan usia anak. Berbagai aspek perkembangan yang dapat di kembangkan dalam pendidikan anak usia dini yaitu perkembangan kognitif, sosialemosional, bahasa, fisik-motorik, seni dan NAM (Nilai Agama dan Moral).
Setiap mengingat anak membutuhkan daya ingat yang kuat. Hal itu bisa diperoleh melalui pengalaman serta informasi yang didapat anak dari masa yang lampau. Ingatan merupakan kata lain dari memori, di samping ada yang menggunakan istilah ingatan ada pula yang menggunakan istilah memori.Â
Menurut Kartono 1990 dalam Khodijah (2016:119) memori atau ingatan adalah kemampuan mencamkan, menyimpan, dan mereproduksi kembali hal-hal yang pernah diketahui.Â
Seperti memperoleh informasi dari guru bermacam-macam makanan dan minuman, kemudian anak mampu menyimpan informasi tersebut dalam benaknya dan ketika guru bertanya anak mampu menyebutkan kembali bermacam-macam makanan dan minuman.
Pada hakikatnya daya ingat sangat berhubungan langsung dengan anak melalui pengalaman, apa yang telah dihilat dan apa yang terjadi disekeliling anak. Melatih daya ingat anak hendaknya dilakukan sejak usia dini melalui kegiatan pembiasaan yang menyenangkan agar anak memiliki daya ingat yang kuat.Â
Daya ingat anak usia dini yang di maksud dalam hal ini bukanlah suatu proses yang rumit yang harus dikuasai anak untuk memahami konsep tentang suatu hal melainkan pada bagaimana mereka dapat mengetahui dan menyebutkan kembali benda-benda yang pernah dilihat dan dipelajari anak.
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan di KB-TK ISLAM BEE pada tanggal 26 januari 2022 ini diikuti oleh 5 orang anggota dan 39 peserta perwakilan dari peserta didik KB-TK ISLAM BEE. Metode pelaksanaan dalam kegiatan PKM ini adalah dengan metode pewayangan melalui dongeng kepada peserta didik KB-TK ISLAM BEE.