PENTINGNYA MEMILIH STRATEGI PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI MASA PANDEMI
Oleh :
Siti Azzahra Iswanti
      Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang bila dikelola dengan baik dapat mencerdaskan kehidupan suatu bangsa. Dalam pendidikan guru memegang peran yang sangat penting terutama dalam membentuk watak bangsa serta mengembangkan potensi siswa. Profesioanalisme guru sebagai ujung tombak didalam implementasi kurikulum di kelas yang perlu mendapat perhatian (Depdiknas, 2005).
      Menurut Sutikno (2010:43) guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada siswa di sekolah, selain memberikan sejumlah ilmu pengetahuan, guru juga bertugas menanamkan nilai-nilai dan sikap kepada siswa agar anak didik memiliki kepribadian yang paripurna. Dengan begitu, dalam proses belajar mengajar menuntut cara guru mengajar atau menyampaikan pelajaran bertujuan untuk menarik perhatian siswa. Untuk menarik perhatian siswa, guru perlu memilih strategi yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran. Dengan begitu siswa dapat tertarik serta mampu cepat memahami pembelajaran. Karena peran guru dalam keberhasilan peserta didik sangat penting, dimana keberhasilan strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru akan berhasil ditunjukkan melalui nilai atau hasil belajar siswa.
      Menurut Suyatno (dalam supriyatun, 2013:14) untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah menggunakan strategi pembelajaran yang seirama dengan kondisi siswa, tujuan, dan kondisi pembelajaran yang akan dilangsungkan.  Strategi pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran yang berpusat kepada guru (teacher center). Pada strategi ini guru sebagai fasilitataor dalam pembelajaran dan mengajak siswa untuk berfikir lebih kritis pada kegiatan diskusi yang dilakukan dalam pembelajaran. Pada kondisi pembelajaran saat ini yang terjadi yaitu Pandemi Covid-19 yang menghambat guru serta siswa untuk dapat bertatap muka sehingga kondisi ini yang  mengaharuskan guru harus memutar otak untuk merubah segala rencana dalam tujuan pembelajaran. Kondisi ini strategi pembelajaran Ekspositori dapat membantu guru ataupun siswa dikarenakan susah untuk bertatap muka. Sehingga mengharuskan guru untuk mengajar melalui google meet, zoom atau aplikasi daring lainnya.
      Strategi Pembelajaran Ekspositori adalah strategi yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal kepada sekelompok siswa, agar siswa mampu untuk berfikir lebih kritis untuk menguasai materi (Sanjaya, 2011:179). Strategi ini menekankan pada guru untuk menyampaikan materi secara verbal, namun kebanyakan apabila hal ini dilakukan pada daring untuk tingkatan seperti kelas 1,2,3,dan 4 mungkin masih sedikit susah dikarenakan masih terlalu dini untuk mampu memahami kondisi yang terjadi. Namun pada tingkat 5 dan 6 mungkin sudah mulai mampu memahami kondisi serta pembelajaran melalui daring masih mampu dilakukan. Menurut Koontz & Plank dalam keberhasilan metode ekspositori sangat tergantung pada guru. dalam hal ini guru pun dituntut untuk berfikir cerdas atau lebih kreatif dalam penyampaian materi pada siswa agar mampu menghasilkan akhir yang baik.
      Pada Strategi Pembelajaran Ekspositori dapat diterapkan dikondisi saat ini. Perlu diketahui bahwa guru juga harus bisa menguasai strategi pembelajaran lainnya, karena Strategi Ekpositori tidak akan seterusnya digunakan terlalu sering. Dimana siswa akan menemukan titik jenuh atau rasa bosan dalam belajar apabila Strategi ini terus diterapkan dikelas. Selain tepat pemilihan strategi guru juga harus mampu memiliki ikatan atau komunikasi yang baik dengan siswa. Serta penyampaian materi kepada siswa harus menggunakan bahasa yang baik serta mudah dipahami oleh siswa. Sehingga siswa dapat aktif serta dikelas dan komunikasi menjadi baik, yang dapat meningkatkan semangat siswa dalam belajar yang berefek pada hasil akhir. Serta kondisi yang terjadi tidak akan menghambat pembelajaran.
Kesimpulan :
      Keberhasilan belajar seorang siswa tidak lepas dari bagaimana cara atau strategi apa yang digunakan oleh guru, dimana keberhasilan itu akan dilihat dari hasil belajar yang dilakukan pada tiap bab materi atau pertengahan semester atau diakhir semester. Apabila hasil akhir belajar siswa yang mendapatkan diatas rata-rata sebanyak 60-65%, strategi ini dapat dibilang berhasil yang berarti siswa yang kurang memiliki motivasi atau keinginan belajar yang menghasilkan siswa gagal dalam meraih hasil akhir yang baik.
Daftar Rujukan :