Mohon tunggu...
Aya
Aya Mohon Tunggu... Mahasiswa - xxx

yyy

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Asal-usul Watu Ngelak atau Batu Haus di Desa Wisata Puton Yogyakarta

8 April 2022   09:26 Diperbarui: 8 April 2022   09:34 1292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Watu Ngelak (Dokumen Pribadi)

Setelah itu, kerja sama antara Mataram dengan Kerajaan Laut Selatan mulai terjalin melalui hubungan suami istri antara Sultan Mataram dengan Ibu Ratu Laut Selatan yang bersifat goib atau tidak dapat dilihat secara kasat mata. Hanya orang-orang tertentu yang dapat menyaksikannya. Ikatan yang dimiliki oleh Sultan Agung dengan Ibu Ratu Laut Selatan tersebut membuat setiap malam tertentu seperti malam bulan purnama Sultan Agung datang mengunjungi istrinya yaitu Ibu Ratu Laut Selatan.

"Setiap saat-saat tertentu misalnya bulan purnama, Sultan Agung selalu mengunjungi istrinya untuk bercengkrama dan selalu melewati sungai" kata Khohari menambahkan.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Terlepas dari sejarah, asal-usul, dan mitos yang mengikutinya, saat ini Watu Ngelak menjadi icon bersejarah yang ada di Desa Wisata Puton. Setelah diresmikan, banyak turis lokal maupun mancanegara yang datang ke Desa Wisata Puton dan mengunjungi Watu Ngelak. Bahkan Khohari juga menambahkan bahwa ada kurang lebih 61 negara di belahan dunia yang sudah pernah mengunjungi Watu Ngelak. Hal ini tercatat dalam buku tamu Desa Wisata Puton yang saat ini berada di rumah Soraya Iswandiari yang merupakan Dukuh Puton sekaligus Ketua Pengelola Desa Wisata Puton.         

Dan itulah tadi asal-usul dari Watu Ngelak atau Batu Haus di Desa Wisata Puton Yogyakarta. Kita sebagai generasi pewaris sudah sepatutnya paham mengenai sejarah yang ada di sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun