Peristiwa tragis itu memperoleh banyak sorotan yang kaitannya adalah dengan kondisi kerja serta undang-undang buruh di Amerika Serikat. Hal itu juga lah yang akhirnya menjadi fokus advokasi peringatan Hari Perempuan Internasional di tahun setelahnya.
Selanjutnya pada tahun 1913 di malam sebelum Perang Dunia I, para perempuan Rusia melakukan perayaan Hari Perempuan Internasional dengan mengadakan aksi perdamaian di hari Minggu terakhir Februari. Dari aksi tersebut muncul usulan untuk mengganti hari perayaan International Women's Day di 8 Maret hingga akhirnya ditetapkan secara global. Setahun setalahnya, perempuan di Eropa melakukan aksi yang sama di tanggal 8 Maret.
Sehingga di era Perang Dunia II, tanggal 8 Maret digunakan sebagai penanda momentum advokasi kesetaraan gender oleh seluruh dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga kerap menyelenggarakan konferensi untuk mengkoordinasi upaya-upaya internasional dalam rangka memperbaiki hak-hak perempuan dan partisipasi di proses sosial, politik, maupun ekonomi.
Terakhir di tahun 1975, PBB akhirnya menetapkan tanggal 8 Maret sebagai Hari Perempuan Internasional. Pada tanggal tersebut pula organisasi-organisasi perempuan dan pemerintah di seluruh dunia merayakan International Women's Day dengan membuat acara-acara berskala besar dalam rangka menghormati peran dan prestasi perempuan. Saat ini, Hari Perempuan Internasional telah resmi diumumkan sebagai hari libur di beberapa negara.
Perayaan Hari Perempuan Internasional selalu memiliki tema yang berbeda pada setiap tahunnya. Tema pertama yang diangkat setelah diresmikan oleh PBB adalah tahun 1996 yaitu  #CelebratingThePastPlanningForTheFuture yang artinya "merayakan masa lalu merencanakan masa depan" yang setelah itu disusul oleh tema-tema berbeda pada tiap tahun berikutnya. Hingga kemudian sampai pada tahun ini yaitu 2022 dengan #BreakTheBias atau yang artinya "patahkan bias" sebagai temanya. Tujuan pemilihan tema ini adalah untuk mewujudkan dunia yang bebas dari bias, stereotip, dan diskriminasi sehingga kesetaraan perempuan dapat tercipta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H