Hujan turun di halamanÂ
Sejuk dingin di kulitku yang coklat sawo matang
Tetes-tetesnya mewakili air mata di hati
Sesedih itu bidadari di sana
Hingga hujan tak kunjung reda
Airnya mengalir lewati selokan pinggir jalan
Terus hingga ke sungai kecil ujung desa lanjut ke Sungai Serayu hingga ke samudra luas
Seluas kesabaranÂ
Selapang dadaku yang terus memaafkanmu hingga ujung waktu
Hujan ku belajar darimu tentang ketekunan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!