Mohon tunggu...
siti asmariani
siti asmariani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

likes reading and traveling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sosialisasi dan Workshop Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket

27 Juli 2024   20:29 Diperbarui: 27 Juli 2024   20:35 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KKN Kelompok 103 Desa Begawat

Mahasiswa KKN Kolaborasi UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri, UIN Sunan Kalijaga, UIN Walisongo, dan UIN Sunan Gunung Djati Sosialisasikan Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Begawat, 27 Juli 2024– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri bekerja sama dengan UIN Sunan Kalijaga, UIN Walisongo, dan UIN Sunan Gunung Djati mengadakan sosialisasi dan workshop tentang pemanfaatan limbah sekam padi menjadi briket di Desa Begawat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara mengolah limbah sekam padi yang melimpah menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi.

Acara ini dihadiri oleh perangkat desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), dan PKK Desa Begawat. Mahasiswa KKN  menjelaskan bahwa limbah sekam padi yang sering kali dianggap sebagai limbah tidak berguna, sebenarnya memiliki potensi besar untuk diolah menjadi briket yang merupakan bahan bakar padat. Briket ini terbuat dari bahan berkarbon yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.

Dalam sosialisasi tersebut, mahasiswa memaparkan perbedaan antara briket dari sekam padi dan arang biasa. Arang konvensional memiliki beberapa kelemahan, seperti proses baranya yang lama, api yang tidak merata, berasap, dan tidak ramah lingkungan. Sebaliknya, briket dari sekam padi memiliki berbagai keunggulan, yaitu proses baranya cepat, pembakaran yang merata, tidak terlalu berasap, sangat ramah lingkungan, dan tahan lama.

Workshop pembuatan briket yang diadakan pada acara tersebut melibatkan anggota BUMDES dan PKK Desa Begawat. Mereka diberi kesempatan untuk belajar langsung dan ikut serta dalam proses pembuatan briket bersama mahasiswa KKN. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan pengetahuan ini untuk mengembangkan usaha pembuatan briket secara mandiri, sehingga dapat meningkatkan pendapatan desa.

KKN Kelompok 103 Desa Begawat
KKN Kelompok 103 Desa Begawat
KKN Kelompok 103 Desa Begawat
KKN Kelompok 103 Desa Begawat
Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa KKN berharap Desa Begawat dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan limbah pertanian menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi, serta membantu mengurangi limbah dan menjaga kelestarian lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun