Mohon tunggu...
Asiyah Lubis
Asiyah Lubis Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah mahasiswa yang memiliki hobi menulis cerita fiksi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sisi Gelap Internet terhadap Perkembangan Pola Pikir Manusia

22 April 2023   04:20 Diperbarui: 22 April 2023   07:55 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SISI GELAP INTERNET TERHADAP PERKEMBANGAN POLA PIKIR MANUSIA
    Oleh:
  Siti Asiyah
 Mahasiswa STAIN Mandailing Natal

 

Internet merupakan jaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan komputer dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui telepon dan satelit. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa orang-orang dari seluruh dunia dapat terhubung hanya dengan satu teknologi saja yaitu internet. Peradaban teknologi dari tahun ke tahun akan terus berubah dan problem-problem yang tercipta juga akan semakin banyak. Tapi dari sekian banyaknya problem tentu akan diselingi dengan manfaat yang di dapat. Tergantung bagaimana cara kita menghadapinya, memanfaatkan atau memilih untuk tidak berhubungan dengan teknologi.  Di era sekarang tentu sulit untuk jauh dari internet, sebab segala kebutuhan manusia terdapat di dalamnya.

Contohnya saja seperti kebutuhan rumah tangga, tentu banyak dari kita yang lebih memilih memanfaatkan internet untuk mencari barang tersebut melalui toko online dibandingkan harus pergi ke pasar. Nah, dari sini saja sudah tergambar bahwa manusia tidak bisa luput dari internet sebagai solusi memudahkan pekerjaan. Kerja mudah tanpa harus banyak buang tenaga. Beralih dari beribu manfaat yang diberikan oleh internet, ternyata sisi negatifnya juga tak kalah penting untuk ditilik balik agar tidak terjadi ketimpangan dalam penggunaannya. Pengguna internet tidak hanya orang dewasa saja, tapi juga anak di bawah umur. Tidak

sedikit dari anak-anak yang tidak bisa menggunakan internet. Bahkan, anak lima tahun saja sudah diajarkan oleh orang tuanya agar bisa menggunakan gadget dengan segala fitur-fitur yang ada di dalamnya.   Pengawasan orang tua dalam hal ini perlu diperhatikan, anak-anak akan lebih cepat tangkap terhadap objek yang ia lihat dan mungkin akan terus ditanyakan sebab rasa ingin taunya sangat tinggi. Dengan adanya internet tentu dengan kemampuan anak-anak sekarang akan lebih mudah mengakses segala situs yang mereka sendiri tidak tau apa kegunaannya.

Situs-situs ini tidak dapat dihindari jika sewaktu-waktu muncul dalam layar gadget kita dan hal ini cukup menciptakan kekhawatiran oleh tiap orang tua. Akan muncul pertanyaan bagaimana cara mengatasi agar anak dibawah umur tidak mudah  terjaring dalam situs-situs yang seharusnya tidak untuk mereka lihat. Tentu pembaharuan fitur yang terdapat dalam gadget harus bisa disesuaikan dengan anak-anak, orang tua dapat memasukkan fitur yang dapat melatih pola pikir anak. Pola pikir anak yang begitu sensitif terhadap rangsangan dari luar dapat memicu berbagai macam problem salah satunya adalah tidak dapat mengontrol rasa ingin terus mencoba dalam artian ke hal negatif. 

Anak yang sudah terlanjur mengakses situs terlarang biasanya akan bersikap tidak seperti anak pada umumnya, perlahan akan timbul pertanyaan-pertanyaan kecil yang sewaktu-waktu ingin dipraktekkan secara langsung. Sebagai contoh, saat ini media sosialtengah ramai memperbincangkan tentang organisasi santanic yang mulai terang-terangan memperkenalkan diri pada dunia. Inilah salah satu yang perlu untuk disaring agar anak-anak tidak ikut andil dalam melihat hal tersebut, karena akan dapat merusak norma agamanya sendiri. Perlu digaris bawahi bahwasanya kebijakan orang tua dalam meminimalisir sisi gelap internet sangat membantu menimang pesatnya jangkauan teknologi menjamah dunia anak di bawah umur. Tidak sedikit anak yang salah pergaulan akibat terprovokasi situs dewasa yang beredar di internet. Dalam hal ini pihak pemerintah juga ikut andil dalam mengatasi maraknya situs-situs terlarang yang beredar dalam internet, setelah melakukan penyaringan kita tentu tidak bisa

lepas tangan begitu saja karena masih ada beberapa situs yang lolos di selundupkan oleh pihak tak bertanggung jawab dan disebarluaskan pada masyarakat luas. Begitu banyaknya sisi negatif yang diberikan oleh internet pada kita dan tidak menutup kemungkinan kita adalah salah satu pengguna yang tidak bisa lepas darinya. Efek candu ini perlahan akan memakan hidup manusia jika tidak pandai dalam pemakaiannya, ibarat pengusaha dalam dunia bisnis siapa yang paling berpengaruh maka ia yang akan dapat bertahan.

Konsep ini tak dapat dirubah,  jika manusia sedikit saja lalai maka efeknya akan sangat fatal. Terciptanya internet bukan hanya menimang banyaknya dari segi manfaat tetapi juga terkandung unsur manipulasi yang dapat menipu manusia dengan menghadirkan fitur-fitur yang membuat kita lupa kodrat manusia adalah sebagai makhluk pemikir. Dengan adanya internet semuanya terasa instan, segala informasi yang dibutuhkan ada di dalamnya sehingga membuat kita lupa diri bahwa manusia lebih cerdas di bandingkan internet dan segala macam jenisnya.

Akibatnya manusia akan tertinggal jauh jika hanya berpatokan pada internet yang sewaktu-waktu bisa saja menampilkan informasi yang salah dan nantinya akan ditiru juga tanpa adanya penyaringan terlebih dahulu. Tidak salah jika mengikuti peradaban tapi juga patut dipertanyakan maksud dari terciptanya suatu teknologi untuk kita, dapat menguntungkan atau malah lebih memberikan kerugian. Hidup tentu harus saling menguntungkan, jangan sampai ada salah satunya yang merasa dirugikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun